Kangkung (Ipomoea aquatica) adalah sayuran hijau yang sangat populer di Asia, terutama karena rasanya yang enak dan harganya yang terjangkau. Selain itu, kangkung juga dikenal memiliki berbagai manfaat kesehatan, seperti kandungan vitamin, mineral, dan serat yang tinggi. Namun, beberapa orang mungkin mengalami masalah pencernaan setelah mengonsumsi kangkung, seperti kembung atau rasa tidak nyaman di perut. Mengapa ini bisa terjadi? Berikut adalah beberapa penjelasan mengenai alasan kangkung bisa sulit dicerna oleh lambung.
1. Tingginya Kandungan Serat
Salah satu alasan utama mengapa kangkung bisa sulit dicerna adalah karena kandungan serat yang cukup tinggi. Serat memang penting untuk kesehatan pencernaan, tetapi bagi sebagian orang, terutama yang tidak terbiasa mengonsumsi makanan berserat tinggi, tubuh mungkin kesulitan memecah serat tersebut. Akibatnya, proses pencernaan menjadi lebih lambat, dan ini bisa menyebabkan perut terasa penuh atau kembung.
Kangkung mengandung serat tidak larut, yaitu jenis serat yang tidak dapat dicerna oleh tubuh dan berfungsi untuk mempercepat gerakan usus. Serat tidak larut ini berperan dalam membersihkan saluran pencernaan, tetapi pada orang yang memiliki pencernaan sensitif, serat tersebut bisa menyebabkan gangguan seperti gas berlebihan atau ketidaknyamanan di perut.
2. Kandungan Oksalat
Kangkung juga mengandung oksalat, zat alami yang terdapat pada beberapa jenis sayuran hijau. Oksalat dapat mengikat mineral seperti kalsium di dalam usus, yang membuat beberapa nutrisi tidak bisa diserap dengan baik oleh tubuh. Pada orang yang memiliki sistem pencernaan sensitif atau riwayat penyakit batu ginjal, oksalat ini dapat mempersulit pencernaan dan menyebabkan iritasi pada perut.
Selain itu, oksalat juga dikenal dapat mengganggu penyerapan kalsium dalam tubuh, yang pada akhirnya bisa memperlambat proses pencernaan dan menyebabkan beberapa masalah pada sistem pencernaan.
3. Kandungan Gas yang Dihasilkan
Kangkung adalah salah satu sayuran yang dapat memicu produksi gas di dalam saluran pencernaan. Ketika serat dan oksalat dipecah oleh bakteri di usus besar, proses ini sering kali menghasilkan gas. Jika tubuh seseorang sensitif terhadap produksi gas, hal ini bisa menyebabkan perut kembung, nyeri, atau bahkan diare setelah mengonsumsi kangkung dalam jumlah besar.
Sayuran hijau seperti kangkung juga mengandung raffinose, yaitu jenis karbohidrat yang tidak dapat dicerna oleh enzim pencernaan manusia. Raffinose ini kemudian difermentasi oleh bakteri di usus besar, yang menyebabkan produksi gas berlebih.
4. Sistem Pencernaan yang Sensitif
Bagi sebagian orang, pencernaan makanan hijau, terutama yang kaya akan serat seperti kangkung, bisa menjadi tantangan jika sistem pencernaan mereka sensitif. Orang-orang yang memiliki gangguan pencernaan seperti sindrom iritasi usus besar (IBS) sering kali kesulitan mencerna sayuran berdaun hijau, termasuk kangkung. Kondisi ini bisa memperburuk gejala seperti perut kembung, diare, atau sembelit.
Selain itu, orang yang menderita dispepsia atau gangguan pencernaan juga mungkin akan merasa sulit untuk mencerna sayuran seperti kangkung, karena sayuran tersebut dapat memperparah gejala seperti rasa sakit di perut atau rasa terbakar pada lambung.
5. Pengolahan yang Kurang Tepat
Cara mengolah kangkung juga bisa mempengaruhi seberapa mudah sayuran ini dicerna oleh lambung. Kangkung yang dimasak terlalu singkat atau dimakan mentah mungkin lebih sulit dicerna karena serat di dalamnya belum terurai dengan baik. Oleh karena itu, memasak kangkung hingga layu atau empuk dapat membantu memecah serat dan menjadikannya lebih mudah dicerna.
Metode memasak seperti merebus, menumis, atau mengukus bisa membantu melunakkan serat pada kangkung, sehingga lebih mudah dicerna oleh lambung. Namun, pastikan juga tidak memasaknya terlalu lama agar nutrisinya tetap terjaga.
6. Asupan Kangkung dalam Jumlah Berlebihan
Mengonsumsi kangkung dalam jumlah besar sekaligus juga bisa menyebabkan gangguan pencernaan, terutama bagi mereka yang tidak terbiasa dengan makanan berserat tinggi. Serat yang terlalu banyak bisa membuat lambung bekerja lebih keras untuk mencerna makanan, sehingga menyebabkan ketidaknyamanan seperti kembung atau gangguan pencernaan lainnya.
Meskipun kangkung adalah sayuran yang kaya akan nutrisi, kandungan serat yang tinggi, oksalat, dan kemampuannya untuk memicu produksi gas dapat menyebabkan beberapa orang merasa tidak nyaman setelah mengonsumsinya. Bagi mereka yang memiliki sistem pencernaan sensitif atau gangguan pencernaan, disarankan untuk mengonsumsi kangkung dalam porsi yang lebih kecil dan memperhatikan cara pengolahannya agar lebih mudah dicerna.
Namun, bagi sebagian besar orang, kangkung adalah sayuran sehat yang bisa memberikan banyak manfaat jika dikonsumsi dalam jumlah yang tepat dan diolah dengan benar.